Cara Membuat Bisnis Model Canvas dan Cara Mengisinya

Cara Membuat Bisnis Model Canvas

Saran saya sebelum membaca artikel ini, anda harus sudah memiliki template bisnis model canvas. Template itu bisa anda buat lewat website atau membuatnya secara mandiri. Dengan begini setelah anda membaca artikel ini, anda bisa mengisi blok blok template pada bisnis model canvas dengan mudah. Jadi teori dan praktek akan berjalan bersamaan.

Ringkas nya cara membuat bisnis model canvas adalah sebagai berikut:

Read More
  1. Customer Segment
  2. Value Propositions
  3. Channel
  4. Customer Relationship
  5. Revenue Streams
  6. Key Resources
  7. Key Activities
  8. Key Partner
  9. Cost Structure

Lebih lengkapnya, simak artikel berikut ini.

1. Customer Segment (Segmen Pelanggan)

Siapakah orang yang menjadi target market anda? Siapa pelanggan dan siapa users-nya? semuanya harus dipetakan dengan jelas. Apakah mereka termasuk ibu ibu, remaja putri, atau bahkan anak anak. Pemetaan yang jelas akan mempermudah anda dalam segi pemasaran nantinya.

Quote, Seth Godin

Jangan pernah mencari market untuk produkmu, tapi carilah produk untuk marketmu

Hilangkan keegoisan anda dalam berbisnis. Karena kebanyakan pebisnis yang produknya tidak laku karena produknya tidak dibutuhkan oleh market.

Ketahui pula buyer persona nya. Kalau bisa ketahui juga masalahnya apa saja dan apakah bisnis anda bisa menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh target market anda. Di Customer Segment bisa B2B seperti reseller atau B2C langsung ke pelanggan.

2. Value Propositions (Proporsi Nilai)

Dibagian Value Propositions atau Proporsi Nilai anda harus memikirkan apa saja value atau nilai dari bisnis yang kita berikan kepada customer. Sebelumnya pastikan anda sudah memetakan demografi dan kesukaan dari calon market. Sehingga kolom Value Propositions bisa terisi dengan tepat. Karena ini menjadi bagian yang paling penting dalam analisis bisnis.

Tanyakan pada diri anda,

  • Nilai apa saja yang diberikan kepada pelanggan?
  • Apakah barang atau jasa kita mampu memenuhi kebutuhan pasar?
  • Apa yang membuat pelanggan puas?

Dengan menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut, anda bisa mendapatkan insight bagaimana cara mengisi kolom Value Propositions di bisnis model canvas dengan tepat. Apabila anda bingung, konsultasikan kepada mentor bisnis anda.

3. Channel (Saluran)

Channel ini terdiri dari 3 macam, yaitu:

  • Channel promosi
  • Channel distribusi
  • Channel transaksi

Cari tahu dengan betul dari masing masing channel. Semisal di channel promosi, anda bisa memilih promosi lewat Facebook, Instagram, Tiktok, ataupun Google.

Untuk channel distribusi tentukan kira kira ingin menggunakan jasa ekspedisi untuk pengiriman barang, delivery produk, atau makan di tempat. Setiap target market mungkin akan memiliki channel distribusi yang berbeda.

Sedangkan untuk channel transaksi, ketahui bagaimana metode transaksi anda. Apakah lewat website, WA, Email, Go Food, Marketplace, atau yang lainnya. Ini akan berhubungan dengan Customer Relationship.

4. Customer Relationship (Kemitraan Pelanggan)

Hubungan dengan pelanggan menjadi cara memperbesar omset tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memperbesar channel pemasaran. Anda harus bisa menjaga loyalitas pelanggan dengan anda, sehingga mereka akan melakukan repeat order dan bahkan merekomendasikannya ke teman teman mereka.

Berikanlah perhatian ekstra kepada pembeli anda sehingga mereka bakal menjadi pelanggan tetap anda. Jaga hubungan baik dengan memberikan newsletter, after sales, special service, dan lain sebagainya. Customer relationship yang baik akan membukakan pintu menuju Early Majority.

5. Revenue Streams (Arus Pendapatan)

Petakan dengan jelas arus pendapatan yang anda peroleh dari bisnis tersebut. Buatlah pertanyaan sedemikian rupa sehingga bisa mengoptimalkan pendapatan yang anda peroleh dari bisnis yang anda bangun. Sebagai contoh pendapatan dari menjual lisensi, bagaimana cara menghasilkan uang dari produk yang anda buat, dan lain sebagainya.

Waktunya anda riset secara matang mengenai penentuan harga. Intip harga kompetitor dan buatlah perancangan harga yang ingin anda patok. Perhitungkan pula biaya produksi, distribusi, hingga cost tetap bisnis anda.

6. Key Resources (Sumberdaya Utama)

Key Resources adalah aset utama bisnis anda. Sumberdaya ini bisa berupa karyawan, mesin produksi, bahan baku, infrastruktur, dan lain sebagainya. Memetakan key resources dapat memberikan gambaran kepada anda mengenai rencana bisnis yang anda bangun.

Optimalkan penggunaan resources adalah kunci memperoleh omset yang besar. Aset perusahaan ini sangatlah mahal nilainya. Bahkan anda harus memperbanyak berinvestasi di resources perusahaan. Supaya bisnis anda bisa scale up dengan mudah dan bisa rise above the crowd.

7. Key Activities (Aktivitas Utama)

Key Activities adalah pemetaan apa saja yang akan dilakukan untuk menjalankan bisnis anda. Bagaimana cara berpromosi dengan tepat, strategi branding, strategi inovasi dan lain sebagainya. Jadi jelas tuh tujuan bisnis anda itu mau kemana. Targetnya apa saja sehingga semuanya bisa tertakar dengan baik.

Jangan lupa untuk menentukan aktivitas utama bisnis anda apabila anda sedang tidak turun tangan (auto pilot). Ini menjadi kunci scale up bisnis supaya nantinya anda tidak terlalu berlarut larut menangani bisnis. Ada kalanya anda harus membuat bisnis tersebut menjadi auto pilot.

8. Key Partner (Mitra Utama)

Key Partner dan Key Resources itu berbeda. Anda harus bisa membedakan supaya pemetaan dalam mengisi bisnis model canvas tidak salah. Jika Key Resources berfokus pada sumberdaya yang dimiliki, Key Partner lebih fokus pada mitra dalam bisnis anda.

Apakah bisnis anda tersebut membutuhkan mitra? Jika iya, anda harus memetakan mitranya siapa saja. Mitra disini juga termasuk orang yang ingin mengendorse bisnis anda, orang yang terlibat dengan bisnis anda (meskipun tidak secara langsung), dan lain lain.

9. Cost Structure (Struktur Biaya)

Yang terakhir ialah strtuktur biaya. Sebelum mengisi kolom ini, anda harus memahami terlebih dahulu darimana saja biaya pengeluaran bisnis anda. Biaya pengeluaran ini bisa berupa gaji karyawan, biaya variable, biaya sewa, listrik, air, dan lain sebagainya.

Tentukan pula cost mana yang paling mahal dan cost mana yang paling murah. Jika ingin mendapatkan omset dengan optimal, buatlah strategi khusus untuk menentukan cost structure dikemudian hari. Dengan begini money management anda akan lebih terarah.

Kami telah memberikan cara membuat bisnis model canvas. Supaya lebih mudah, lakukan step ini dengan urut. Dan niscaya, pembuatan bisnis model akan memudahkan anda dalam membangun bisnis.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *