Ada beberapa jenis peralatan usaha gorengan yang harus disiapkan sebelum membuka dan merintis bisnis tersebut. Karena berhubungan erat dengan kebutuhan modal, maka perhitungannya harus dilakukan dengan cermat dan teliti. Jangan sampai ada satu pun yang ketinggalan agar semua rencana pengembangan bisa berjalan dengan lancar.
Bisnis gorengan adalah bisnis yang sebagian besar pelakunya berasal dari golongan Usaha Kecil Menengah (UKM). Meski demikian potensi keuntungannya sangat tinggi karena banyak masyarakat yang suka menikmati camilan. Apalagi saat musim hujan, makin banyak yang ingin menyantap makanan kecil ini untuk menghangatkan badan.
Kebutuhan Peralatan dan Modal
Jenis peralatan usaha gorengan itu cukup banyak, tapi sebagian besar dapat diperoleh dengan harga murah. Jadi bisa dikatakan, kebutuhan modal untuk bisnis ini tergolong rendah bahkan tidak lebih dari Rp.10.000.000. Peralatan tersebut antara lain adalah sebaga berikut :
- Gerobak, jika ingin mendapatkan yang lebih murah pilih yang terbuat dari bahan kayu dan harganya sekitar Rp3.000.000 hingga Rp5.000.000. Sedangkan gerobak dari bahan logam atau besi, berkisar antara Rp3.500.000 sampai Rp8.000.000.
- Perabot memasak terdiri dari wajan ukuran besar, kompor gas, tabung gas, panci, baskom, serok goreng, pisau, talenan, jepitan makanan, sendok, dan sebagainya. Jika dihitung secara menyeluruh, kebutuhan ini membutuhkan dana sekitar Rp3.000.000.
- Peralatan kebersihan mulai dari serbet atau lap, keranjang sampah, sapu, sikat kayu atau logam, pembersih kaca, sabun cuci dapur, dan ember. Persiapan anggaran belanja peralatan usaha gorengan ini kurang lebih Rp500.000.
- Kemasan produk, bentuknya bisa berupa tas atau kantong plastik saja. Namun jika ingin tampilan lebih menarik, gunakan bungkus kertas dengan desain kekinian, lalu lengkapi dengan tulisan dan logo merk usaha. Adapun modalnya, sekitar Rp300.000 jika memakai kemasan kertas dan Rp100.000 apabila memakai plastik.
- Kursi duduk, berguna untuk tempat menunggu bagi pembeli yang sedang antri atau menunggu gorengan matang. Pilih yang bentuknya praktis tanpa sandaran, harganya berada pada kisaran Rp75.000 dan setiap warung butuh sekitar tiga hingga lima kursi saja.
Selain yang disebutkan di atas ada pengeluaran lain yang juga sangat penting, apalagi kalau buka bahan baku. Jenisnya sesuai dengan produk yang ingin dijual seperti tahu, tempe, pisang, dan sebagainya. Selanjutnya masih ada minyak goreng, tepung terigu, dan cabai rawit. Kebutuhan seluruhnya adalah sekitar Rp.300.000 per hari.
Tips Memulai Usaha Gorengan
Sebelum membuka usaha gorengan, tentukan lebih dulu produk yang mau ditawarkan pada konsumen. Pilihannya ada dua, apakah ingin membuat aneka macam gorengan atau satu jenis gorengan saja.
Jika ingin menjual berbagai jenis gorengan, tentu membutuhkan keahlian yang lebih lengkap dan manajemen waktu yang tepat. Terutama saat memasak dan menyiapkan gorengan siap saji dan siap jual. Karena variasi produknya banyak, segmen pasarnya juga luas. Hanya saja kegiatan pemasaran dan promosinya harus makin jeli dan rajin.
Sedangkan usahan gorengan yang terdiri dari satu produk saja misalnya pisang goreng, tahu goreng, dan lainnya hanya butuh satu keahlian saja dalam menggolah gorengan. Tetapi meski pangsa pasarnya lebih sempit, justru lebih tersegmentasi dan hal ini akan memberi kemudahan dalam melakukan promosi dan pemasaran.
Pemilihan lokasi yang strategis, layanan yang ramah, berani memberi harga bersaing dan menjaga kebersihan adalah tips berikutnya yang tidak boleh ditinggalkan. Selain itu jangan pernah memakai minyak goreng bekas karena bisa membuat kualitas cita rasa berkurang.
Kemudian yang terakhir segera perbarui peralatan usaha gorengan apabila ada yang rusak. Sehingga proses penggorengan dan layanan kepada konsumen selalu berjalan lancar, sehingga bisnis tersebut makin cepat berkembang.