Ternak ayam kampung rumahan merupakan salah satu usaha di bidang agribisnis dengan prospek yang sangat menguntungkan. Namun, Anda perlu mengetahui bagaimana cara memulai dan mengelola bisnis peternakan Anda dengan baik supaya bisa menghasilkan produk ayam kampung yang berkualitas. Apa saja tips-tipsnya? Simak uraian di bawah ini!
Mengenal Lebih Dekat Tentang Usaha Ternak Ayam Kampung
Ayam kampung menjadi salah satu pilihan hewan ternak yang populer di kalangan peternak lokal selain ayam broiler. Jenis ayam ini juga dinilai memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh ayam broiler.
Selain itu, ayam kampung memiliki kandungan bahan kimia lebih sedikit, yang berarti lebih sedikit atau tidak ada risiko kesehatan, dibandingkan dengan ayam broiler. Ayam kampung juga mengandung lebih banyak otot dan lebih sedikit lemak.
Karena kelebihan itulah, banyak konsumen yang menyukai ayam kampung dan meningkatkan jumlah permintaan. Hal ini juga membuat harga ayam kampung lebih mahal daripada ayam broiler. Tak heran jika banyak orang yang tertarik untuk memulai dan menjalankan usaha ini dengan memanfaatkan peluang yang ada.
Untuk perawatannya, Anda tidak harus menyiapkan lahan yang luas dan cukup menggunakan pekarangan rumah Anda. Daya jualnya pun tinggi, tidak hanya dapat dijual di pasar, namun juga banyak restoran yang membutuhkan banyak stok ayam kampung.
Nah, apakah Anda semakin tertarik untuk memulai usaha ternak ayam kampung rumahan? Simak tips-tips berikut ini supaya cepat untung.
Tips Bisnis Ternak Ayam Kampung Rumahan
Supaya bisnis ternak ayam kampung rumahan Anda lebih produktif, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan. Berikut ini penjelasannya:
1. Siapkan Kandang
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan untuk memelihara ayam kampung adalah membangun kandang ayam. Sebelum Anda mulai membangun kandang, tak ada salahnya untuk mengunjungi beberapa peternakan di dekat wilayah Anda untuk mendapatkan ide dan referensi.
Kandang ayam kampung yang ideal harus menyediakan lingkungan yang nyaman bagi si ayam. Pastikan letak kandangnya mendapatkan sinar matahari yang cukup, memiliki sirkulasi udara yang baik, kering, dan berjarak minimal 5 meter dari pemukiman.
Ukuran kandang yang ideal untuk 100 ekor ayam kampung yakni sekitar 4 x 5 meter, 7 x 3 meter, atau sesuaikan dengan ukuran lahan. Untuk gentengnya, Anda bisa menggunakan bahan asbes yang puncaknya dilubangi sebagai ventilasi. Jangan lupa untuk memberi fasilitas kandang mulai dari tempat pakan, air minum berbahan anti karat, dan lain-lain.
2. Pilih Bibit Ayam Kampung
Untuk bisa mendapatkan bibit ayam kampung, Anda bisa membelinya dari peternak ayam kampung lain yang ada di dekat tempat tinggal Anda. Bibit ayam kampung bisa berupa anak ayam maupun telur siap tetas.
Dalam memilihnya, ada beberapa ciri-ciri bibit ayam kampung berkualitas yang perlu Anda perhatikan. Di antaranya dapat berdiri tegap, mata bersinar, gerakannya gesit, bulu tampak bersih, ukuran seragam, dan pusar sudah terbentuk sempurna.
3. Memilih Pakan Ternak
Bila Anda ingin menghasilkan ayam kampung yang berkualitas, jangan sampai menyamakan pakannya dengan pakan pabrikan layaknya ayam ras. Berikan pakan berupa biji-bijian atau umbi-umbian sebagai sumber energi dan bahan pakan dari tepung ikan untuk sumber protein. Kamu juga bisa memulai bisnis pakan ternak loh sebagai pemanfaatan cuan.
4. Cegah Hama Penyakit pada Ternak
Cara mencegah munculnya hama atau penyakit pada ayam kampung terbilang cukup mudah. Anda harus menjaga sanitasi kandang dan peralatan, memberikan suplemen, vaksinasi secara teratur, rajin membersihkan kandang, serta kontrol hama atau binatang lain yang berpotensi mengganggu perkembangan ayam kampung.
Nah, itulah beberapa tips ternak ayam kampung rumahan yang bisa Anda terapkan agar cepat untung. Dengan komitmen dan manajemen ternak yang bagus, bukan hal yang tidak mungkin usaha ternak ayam kampung Anda berkembang dengan cepat.